Anda pasti belum lihat yang satiu ini, selama ini kita hanya mengenal bahwa hanya taksi saja yang menggunakan argometer untuk perhitungan tarif perjalanan. Namun kali ini,
sebagai wujud kepedulian dan pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa ITS membuat sebuah karya ilmiah berupa Argometer. Bila biasanya argometer diletakkan di dalam mobil, tapi oleh Dwiana Chandra, argometer dipasang ke 5 buah becak di Lamongan.
"Bantuan ini adalah kerja keras kami dalam Program Kreativitas Mahasiwa (PKM) yang didanai oleh Direktorat Pendidikan tinggi (DIKTI) Pusat. Maksud dan tujuannya yaitu menarik kembali antusiasme masyarakat menggunakan transportasi becak sehingga kesejahteraan tukang becak pun ikut meningkat," tutur mahasiswa semester VI jurusan teknik fisika.
Muslikan, salah seorang tukang becak di Lamongan menyambut gembira datangnya bantuan berupa argometer tersebut. Dia berharap argometer itu bisa menjadi daya tarik bagi penumpangnya. "Semoga argometer ini bisa jadi daya tarik penumpang dan pendapatan saya lebih meningkat guna memenuhi kebutuhan hidup yang semakin mahal," Jelasnya.
Bantuan Agrometer tersebut diterima oleh Mursyid, Kepala Dinas Koperasi Industri Dan Perdagangan (Kopindag) daerah Lamongan. Pihaknya pun berterima kasih karena dua kali ITS bekerjasama untuk berbagi inovasi di Lamongan. "Sebenarnya ITS Surabaya dan Pemkab Lamongan sudah banyak menjalin kerjasama desain awal becak bermesin Lamongan merupakan salah satu andil ITS," papar Mursyid.
(rie/RIE/dtc)
(foto : dtc)
Source :
Jika anda merasa info ini sangat bagus dan bermanfaat, silahkan di sebarkan ke Lintas Berita agar semua bisa mengetahuinya.
0 comments:
Posting Komentar